Rabu, 08 Mei 2013

Semangat untuk melanjutkan sisa hidup [bukan menunggu mati]

Hari ini menjadi sesuatu yang luar biasa sudah pasti tak ada harapan dan tak ada rangkaian kata yang mestinya terucap untuk sang sahabat yang luar biasa. bolehkah ku koneksikan diri ini dengan kenyataan kakunya dan kolotnya kata cinta yang ku miliki.

"aku bisa memasukkan orang lain dalam duniaku, membuatnya mengerti akan hadirku, membuatnya mengerti akan adanya bagian jiwa yang lenyap bersama perginya, tapi tak bisa dihadirkan dalam renungan yang sering membuatku terguncang"

Alhamdulillah Alloh selalu menempatkanku dalam kebahagiaan di setiap tragis hati ini. seperti yang terjadi belakangan ini, banyak cobaan dan godaan yang terus berjalan dengan alas kerikil tajam. Para santri yang bahagia dengan anehnya dan ributnya, tawa dan tangisnya, dan ngambeknya, mereka mewarnai beberapa bulan kebelakang yang memang berat untuk orang yang penuh dengan gelisah hati sepertiku. Dan yang membuatku malu kepada mereka adalah setiap kata yang keluar mengingatku akan indahnya hari yang harus kulewati setelah ini.

"Ustadz harusnya kita merencanakan kedepan apa yang bisa kita lakukan untuk bikin kamar kita mendapatkan piala bulanan" ide ini datang dari salah satu santri kamar 3 dimana aku adalah salah satu wali kamar disana. Memang daripada sisa hidup ini digunakan untuk menikmati hati yang tak kunjung membaik fil-nya mending aku gunakan untuk mendidik mereka untuk menjadi orang yang lebih baik dari sekarang. Memberikan semangat kepada mereka untuk menghafal Qur'an sekaligus menggapai prestasi dan mimpi.

Bismillah.... seperti judul.... ini memang sisa hidup untuk melanjutkan semangat bukan menunggu mati, tapi cukuplah kenangan ini dan segalanya... cukuplah dengan menghafal Qur'an dengan mereka dan menjadi bermanfaat bagi Kota Anginku tercinta... mengembangkan "Pendidikan Non Formal" disana dan berbagi dengan anak-anak pemuda dan orang tua yang mau maju bersama dalam indahnya hidup bersama Al Qur'an. Ini juga karena aku punya janji ke Bapakku untuk menjadi seseorang yang Besar bagi beliau... menjadi yang menjunjung "Bakap dan Mak" di dunia ini dan di "AKHIRAT" kelak. 

lepas lelah dengan teguran malam
pernah terkapar dan terbaring lesu
menantikan air es yang neusuk gigi
tapi terus akan diminum
karena dahaga bikin tergantung
dia terbang dan menjauh
dia tak ada
dan memang aku tak butuh dia
tapi ku akan membutukanNya
yang telah menjadikanku
yang telah menunjukanku
ke jalan ini
Al Qur'an Rahmat Illahi
Alloh....
penuhilah hati ini dengan cinta Al Qur'an
penuhilah hati ini dengan RahmatMu
cintaMu adalah tujuanku
bertemu denganMu adalah harapanku.


di meja kantor guru yang penuh canda tawa
menangis dalam hati karena ada tawa
ingin tertawa dan terlepas dengan semua
bahagia.... Alhamdulillah....

Senin, 06 Mei 2013

Dan ketika aku ingin menangis

Sebenarnya apa yang seharusnya dipertahankan? Tak ada! benar tak ada.... karena semua yang dirasakan saat seperti ini hanya kesendirian yang berakhir dengan tangis. Aku sangat sering menangis, bukan karena aku cengeng atau apalah sebutannya, but karena jalan hidup ini menemukan titik jenuh yang luar biasa. 

Pernah ada yang merasakannya?
Ingin sekali mengakhiri hidup tapi hal itu adalah dosa, dan akhirnya demi masa kekal yang lebih baik kita akan berusaha berjuang di sebuah jalur yang positif dan lurus ke arah kebahagiaan yang kekal kelak. 

Sebab! Apa sih penyebab dari semua ini?
Kebanyakan dari yang aku rasakan karena hati ini tertarik oleh kasih yang tak sampai, patah hati, dan merasa terhianati. Masih banyak yang lain tapi sebagian besar adalah karena ini.

Sampai-sampai pengen sekali mengobral hati dan diri ini, entah siapapun yang mau menerimaku apa adanya, entah siapapun dia asalkan mau belajar bersama menuju sukses dunia dan akhirat silahkan mencalonkan dirinya... Apalagi mau langsung menikah... dan tak banyak menuntut karena masa sulit yang saat ini kualami, subhanalloh pastinya akan langsung ku ucapkan ijab qobul atasnya.
 -------------------------------------------------------
dibalik semua yang tertuliskan di atas garis putus2 adalah ego keinginan tuk memiliki hati yang halal, but.... kenyataannya aku hanya seorang anak yang nurut sama orang tua yang masih melarang untuk menikah, mungkin karena batasan kemapanan yang mereka lihat, atau karena aku masih punya kakak perempuan yang belum menikah, ahhhhh JAWA.... kadang kecewa dengan adat ini... walo sebenarnya bapak lebih terbuka tapi kakak sangat akan tersakiti.

kalau di tanya, "Fath apa kamu galau? curhatnya kok gini!" langsung akan aq jawab memang aku sedang galau sangat galau malah. karena keadaan yang seperti ini yang berjalan dari 3 tahun belakangan ini... dimulai dari usia puberitas menuju ke dewasa tentunya... aku sudah pernah berbicara kepada ortu, sudah pernah berbicara kepada sodara dan ketika semuanya sudah terjadi lalu aku menyerah dengan kegalauan yang sangat ini, ku bawa dalam dekapan tangis tiap tidur dan bangunku mereka baru mengerti dan bilang dan mulai pengen mensuport, kenapa sebelum aku seperti ini suportnya. kenapa baru sekarang!!!

Alloh..... ampuni saya.....

semua ini hanya sebuah perjalanan menuju kematianku, tak lebih... dan aku berharap bisa mati di usia yang muda dengan keleman yang ada. tentunya ini tak boleh jadi ku ganti harapan 

Semoga di sisa usiaku yang tak tau lama atau bentar, aku bisa bermanfaat untuk sekelilingku, dan dunia ini.
Entah nanti aku akan merasakan kebahagian atas ini ataukah sebuah tekanan yang luar biasa atas ini
sebuah cacian yang bertubi ataukah junjungan yang tiada henti yang pasti kan berusaha untuk menjadi yang terbaik
bagi semua yang terencana dan semua yang telah tersepakati sebelum kehadiran malaikat yang akan menjemputku nanti