Rabu, 08 Mei 2013

Semangat untuk melanjutkan sisa hidup [bukan menunggu mati]

Hari ini menjadi sesuatu yang luar biasa sudah pasti tak ada harapan dan tak ada rangkaian kata yang mestinya terucap untuk sang sahabat yang luar biasa. bolehkah ku koneksikan diri ini dengan kenyataan kakunya dan kolotnya kata cinta yang ku miliki.

"aku bisa memasukkan orang lain dalam duniaku, membuatnya mengerti akan hadirku, membuatnya mengerti akan adanya bagian jiwa yang lenyap bersama perginya, tapi tak bisa dihadirkan dalam renungan yang sering membuatku terguncang"

Alhamdulillah Alloh selalu menempatkanku dalam kebahagiaan di setiap tragis hati ini. seperti yang terjadi belakangan ini, banyak cobaan dan godaan yang terus berjalan dengan alas kerikil tajam. Para santri yang bahagia dengan anehnya dan ributnya, tawa dan tangisnya, dan ngambeknya, mereka mewarnai beberapa bulan kebelakang yang memang berat untuk orang yang penuh dengan gelisah hati sepertiku. Dan yang membuatku malu kepada mereka adalah setiap kata yang keluar mengingatku akan indahnya hari yang harus kulewati setelah ini.

"Ustadz harusnya kita merencanakan kedepan apa yang bisa kita lakukan untuk bikin kamar kita mendapatkan piala bulanan" ide ini datang dari salah satu santri kamar 3 dimana aku adalah salah satu wali kamar disana. Memang daripada sisa hidup ini digunakan untuk menikmati hati yang tak kunjung membaik fil-nya mending aku gunakan untuk mendidik mereka untuk menjadi orang yang lebih baik dari sekarang. Memberikan semangat kepada mereka untuk menghafal Qur'an sekaligus menggapai prestasi dan mimpi.

Bismillah.... seperti judul.... ini memang sisa hidup untuk melanjutkan semangat bukan menunggu mati, tapi cukuplah kenangan ini dan segalanya... cukuplah dengan menghafal Qur'an dengan mereka dan menjadi bermanfaat bagi Kota Anginku tercinta... mengembangkan "Pendidikan Non Formal" disana dan berbagi dengan anak-anak pemuda dan orang tua yang mau maju bersama dalam indahnya hidup bersama Al Qur'an. Ini juga karena aku punya janji ke Bapakku untuk menjadi seseorang yang Besar bagi beliau... menjadi yang menjunjung "Bakap dan Mak" di dunia ini dan di "AKHIRAT" kelak. 

lepas lelah dengan teguran malam
pernah terkapar dan terbaring lesu
menantikan air es yang neusuk gigi
tapi terus akan diminum
karena dahaga bikin tergantung
dia terbang dan menjauh
dia tak ada
dan memang aku tak butuh dia
tapi ku akan membutukanNya
yang telah menjadikanku
yang telah menunjukanku
ke jalan ini
Al Qur'an Rahmat Illahi
Alloh....
penuhilah hati ini dengan cinta Al Qur'an
penuhilah hati ini dengan RahmatMu
cintaMu adalah tujuanku
bertemu denganMu adalah harapanku.


di meja kantor guru yang penuh canda tawa
menangis dalam hati karena ada tawa
ingin tertawa dan terlepas dengan semua
bahagia.... Alhamdulillah....

Senin, 06 Mei 2013

Dan ketika aku ingin menangis

Sebenarnya apa yang seharusnya dipertahankan? Tak ada! benar tak ada.... karena semua yang dirasakan saat seperti ini hanya kesendirian yang berakhir dengan tangis. Aku sangat sering menangis, bukan karena aku cengeng atau apalah sebutannya, but karena jalan hidup ini menemukan titik jenuh yang luar biasa. 

Pernah ada yang merasakannya?
Ingin sekali mengakhiri hidup tapi hal itu adalah dosa, dan akhirnya demi masa kekal yang lebih baik kita akan berusaha berjuang di sebuah jalur yang positif dan lurus ke arah kebahagiaan yang kekal kelak. 

Sebab! Apa sih penyebab dari semua ini?
Kebanyakan dari yang aku rasakan karena hati ini tertarik oleh kasih yang tak sampai, patah hati, dan merasa terhianati. Masih banyak yang lain tapi sebagian besar adalah karena ini.

Sampai-sampai pengen sekali mengobral hati dan diri ini, entah siapapun yang mau menerimaku apa adanya, entah siapapun dia asalkan mau belajar bersama menuju sukses dunia dan akhirat silahkan mencalonkan dirinya... Apalagi mau langsung menikah... dan tak banyak menuntut karena masa sulit yang saat ini kualami, subhanalloh pastinya akan langsung ku ucapkan ijab qobul atasnya.
 -------------------------------------------------------
dibalik semua yang tertuliskan di atas garis putus2 adalah ego keinginan tuk memiliki hati yang halal, but.... kenyataannya aku hanya seorang anak yang nurut sama orang tua yang masih melarang untuk menikah, mungkin karena batasan kemapanan yang mereka lihat, atau karena aku masih punya kakak perempuan yang belum menikah, ahhhhh JAWA.... kadang kecewa dengan adat ini... walo sebenarnya bapak lebih terbuka tapi kakak sangat akan tersakiti.

kalau di tanya, "Fath apa kamu galau? curhatnya kok gini!" langsung akan aq jawab memang aku sedang galau sangat galau malah. karena keadaan yang seperti ini yang berjalan dari 3 tahun belakangan ini... dimulai dari usia puberitas menuju ke dewasa tentunya... aku sudah pernah berbicara kepada ortu, sudah pernah berbicara kepada sodara dan ketika semuanya sudah terjadi lalu aku menyerah dengan kegalauan yang sangat ini, ku bawa dalam dekapan tangis tiap tidur dan bangunku mereka baru mengerti dan bilang dan mulai pengen mensuport, kenapa sebelum aku seperti ini suportnya. kenapa baru sekarang!!!

Alloh..... ampuni saya.....

semua ini hanya sebuah perjalanan menuju kematianku, tak lebih... dan aku berharap bisa mati di usia yang muda dengan keleman yang ada. tentunya ini tak boleh jadi ku ganti harapan 

Semoga di sisa usiaku yang tak tau lama atau bentar, aku bisa bermanfaat untuk sekelilingku, dan dunia ini.
Entah nanti aku akan merasakan kebahagian atas ini ataukah sebuah tekanan yang luar biasa atas ini
sebuah cacian yang bertubi ataukah junjungan yang tiada henti yang pasti kan berusaha untuk menjadi yang terbaik
bagi semua yang terencana dan semua yang telah tersepakati sebelum kehadiran malaikat yang akan menjemputku nanti
 

Senin, 29 April 2013

Kisah Indah Pertemuan [inilah do'aku]

Lukah langsung berjalan menghapiri febri salah satu santri penghapal Qur'an yg berusia 10 tahun di pesantren ternama di daerah tangerang,
Lukah :" Ada pa feb? Cie mau ngasih ustadz lukah jajan ya, enak nih yg abahnya dateng!"
Febri :" engga kok tadz, emang bawa jajan seh but bukan buat ustadz, tapi buat febri dan kawan2... Weeek..."
Lukah:" hahaha, gak papa, yg penting febri yg ustadz lukah sayang kaya adek sendiri ni bisa belajar sedekah... Terus kalo gak ngasih kenapa febri manggil ustadz lukah?"
Febri :" Ustadz Lukah yg febri saayaaaaang... Ada sesuatu yg sangat penting, tapi febri gak tau apah! Yang tau abah noh... Ustadz di panggil abah gitu, manggilnya serius banget, gak biasanya abah manggil ustadz kan, hayo ada apa hayo? Hehehe"
Lukah:" febri aja gak tau apalagi ustadz lukah!" Lukah melihat ayah febri yg sedang duduk bersama beberapa ustadz lain di depan mushola gedung Yaasin di pesantren tersebut, dalam hatinya bertanya-tanya ada apa dan kenapa, perasaan gak pernah ada wali santri yg mengenalnya apalagi dia baru enam bulan di pesantren tersebut "Feb! Kamu gak lapor macem-macem kan ke abahmu, wah abahmu sampe manggil ustadz lukah, tuh lihat beliau memandang ustadz lukah dengan wajah serius gitu, ada apa hayo?"
Febri: "afwan ustadz febri gak tau! Udah kesana aja tadz, ayoo"
Dengan wajah polosnya febri menarik ustadznya tersebut menuju ke ayahnya, sambil mengikuti tarikan tangan mungil febri lukah merapikan sapu dan alat bersih-bersih lainnya yang barusan dia pakai tuk bersih-bersih taman di sepanjang gang yg menuju pesantren tersebut............


 Di depan mushola yg nyaman terdengar suara anak2 yg melantunkan Kalamulloh dengan indahnya, lantunan ayat-ayat Al Qur'an yg membuat jiwa bergetar, membuat hati menangis karena betapa diri ini adalah mahkluk yg penuh dosa dan penuh hina....

"Assalamu'alaikum" sambil salim ke abahnya febri mengucapkan salam ke semua yg ada di depan mushola yg terlihat seperti ruang kelas tersebut. Memang yg sekarang menjadi mushola dulunya adalah kelas dan juga kamar bagi santri pesantren ini, tapi karena mushola lama sudah tidak mencukupi untuk berjamaah maka 2 kelas yg dulu di pakai KBM disulap oleh yayasan menjadi mushola dengan ukuran 10 meter x 20 meter, dengan 4 AC untuk menambah kenyamanan para santri yg menghapal Qur'an di dalam mushola tersebut.
"Wa'alaikum salam, hayo gantengnya abah gak boleh lupa salim sama ustadz!" Sambil tersenyum menarik febri agar salim dengan 2 ustadz yg sembari tadi menemani ayah febri berbincang-bincang, ayah febri termasuk wali murid yg sangat terpandang di pesantren tersebut, karena beliau adalah pengusaha exportir hasil UKM yg menjadi donatur tetap dan juga termasuk salah satu pendiri dari pesantren tahfidz ini, sehingga seluruh ustadz banyak yg dekat dengan beliau.
"Ini dia pak, yg namanya ustadz Lukah" sembari tersenyum ustadz Hafidz yg juga salah satu pendiri pesantren tahfidz ini memperkalkan ustadz lukah yg sedang berjabat tangan dengan Pak Harsono ayah febri "jadi bukan yg disamping saya ini, kalo yang disamping saya ustadz Lutfi, sama-sama L nya.." Pak harsono pun tertawa kecil menyambut candaan ustadz Hafidz yg sebenarnya garing karena beliau tak pandai bercanda
"Maaf pak sebelumnya, ada sesuatu yg bisa saya bantu" saut lukah dengan wajah penuh tanya.
"Ada nak, duduk dulu, jangan disitu jauh banget" pak Harsono menegur lukah yg duduk di tempat sandal pelataran bawah bukan di lorong teras depan mushola "sini duduk depan bapak aja"
"Emmm iya pak terimakasih" sembari membersihkan diri lukah duduk di depan pak Harsono yg dibatasi dengan teh poci hangat dan gorengan makanan has indonesia.
"Ustadz Hafidz, Ustadz Lutfi, maaf bolehkah saya minta waktu untuk ngobrol dengan ustadz lukah" minta pak harsono
"Siap pak, silahkan... Monggo" dengan logat sundanya yg medok ustadz Hafidz mempersilahkan pak harsono dengan bahasa jawa, dan mereka berdua meninggalkan ustadz Lukah yg ditemani febri yg sembari tadi duduk dipangkuannya untuk berbicara dengan pak harsono...
---------
Pak Harsono : "Dek febri tidak kasian sama kakaknya dari tadi minta pangku"
Febri: "kan Ustadz lukah sambil latihan bah, sering febri sama temen2 duduk dipangkuang ustadz saat setoran hapalan"
Lukahpun terkejut mendengar cetlukan pak harsono yg menyebutnya kakak bukan ustadz seperti waktu ada ustadz Hafidz dan Lutfi.


Pak Harsono: " saya banyak dengar tentang Ustadz dari Febri makanya saya memanggil Ustadz lukah dengan sebutan kakak bukan ustadz" penjelasan dari pak harsono membuat lukah manggut2 tawadhuk
Lukah: "Iya pak, terimakasih, maaf saya membuat febri suka manja dengan saya, tapi insyaAlloh perlakuan saya ini imbang ke semua jadi bukan cuma ke febri saja"
Pak Harsono: "Itu dia yang saya suka dan dibenci febri, Febri juga sering bercerita kalau semua santri disini lebih menganggap ustadz sebagai kakaknya jadi mereka semua nyaman sama ustadz dan tidak ada rasa takut tapi rasa sayang. Sehingga mereka mau menghafal dengan nyaman belajar dengan nyaman dan mengikuti nasehat-nasehat ustadz karena mereka tawadhuk kepada ustadz bukan karena yg lain" terang pak harsono yg membuat lukah semakin tertunduk "Feb panggil umi kesini, bilang abah udah yakin!"
Febri: "siap bah" febripun berlari menuju parkiran mobil dan menghampiri ibunya.
Lukahpun semakin bingun dengan semua yg telah dikatakan ayah febri apa maksud pak Harsono kenapa beliau bilang sudah yakin, dan ditambah tadi menyebut lukah kakak tidak mungkin alasannya cuma itu.


"Gini ustadz... Saya sudah 2 bulan yg lalu sering main ke pesantren ini, bukan untuk menjenguk febri atau ada urusan pesantren tapi saya kesini karena saya ingin melihat salah seorang ustadz yg ustadz hafidz rekomendasikan kepada saya, beliau adalah ustadz lutfi yg tadi ada disini juga, saya kepingin tau bagaimana ustadz lutfi dan saya kepingin lebih kenal dekat dengan ustadz lutfi!" Tegas pak harsono yg membuat angan2 lukah terpecah, bayangan akan sesuatu hal yg ternyata hanyalah angan baginya, bayangan beliau memanggilnya karena lukah fikir beliau akan menjodohkan lukah dengan salah satu ustadzah yg ada disana. Ternyata beliau malah menanyakan ustadz lutfi yg sudah dua bulan beliau lihat dan beliau berusaha tuk kenal
"Maaf pak, saya disini baru enam bulan jadi saya belum begitu mengenal ustadz lutfi, tapi yg saya tau beliau sudah hafidz 30 Juz sedangkan saya baru hafal Qur'an 1,5 juz padahal sudah 6 bulan disini hehehe" senyum dan tawa kecil lukah menemani curhat dan kecewa atas pikirannya.
"Hahaha, ngafal Qur'an itu kata ustadz Yusuf Mansur yg penting keseriusan dan rajin, dikit-dikit isnyaAlloh ustadz bakal nyampe 30 Juz juga. Gunakan metode 60x bacanya ustadz yg seperti dipakai anak2 timur tengah untuk ngafal aja tadz, saya ngafal surat Adduha sehari langsung hafal dan lancar" sahut Pak Harsono dengan tawa juga
"Hehehe iya pak, insyaAlloh sudah... Alhamdulillah sekarang 1 hari sudah nambah 1 sampai dengan 2 lembar" tegas Lukah
"Nah itu dia, alhamdulillah kalo gitu... Ustadz kembali ke masalah bapak yg pertama" sambil minum teh pak harsono melanjutkan pembicaraannya "walau ustadz belum khatam, kalau ada wali santri yg saat ini menawarkan ustadz untuk menikah bagaimana?"
JEDUK! Tubuh lukah bagaikan menimpa benturan hebat akan pertanyaan beliau "emmm bukannya Ustadz Lutfi yg bapak tanyakan"
"Hahaha... Awalnya iya... Tapi setelah Febri bercerita tentang ustadz saya yakin kalau anak perempuan ini insyaAlloh akan lebih berkah kalau bersama ustadz"

Keluar air mata yg tak disangka dari lukah, ditambah kebingungan akan pertanyaan membuat air matanya semakin tak tertahankan, pertanyaan akan siapakah perempuan yg di tawarkan pak harsono, apakah ustadzah dari pesantren putri, ato siapa, dan kenapa lukah merasa yakin untuk bilang iya... Apakah ini jawaban dari doanya yg meminta Alloh untuk memberi pendamping dan penguat agar dia kuat menghafal tanpa melakukan maksiat dengan memandang sejuknya bidadari yg memang halal baginya...

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam" jawab pak harsono dan lukah bersamaan terhadap salah ibu harsono yg membuat lamunan lukah terpecah.
"Gimana bah, ini ya ustadz yg jadi kakak bagi seluruh santri disini"
"Iya mik, ini lukah. Yang abah mau nikahkan sama zizi" jawab pak harsono

Lukahpun bertambah bingun dengan pertanyaan yg semakin menumpuk di kepalanya, siapa zizi? Bagaimana dia? Apakah dia akan menerima lukah? Apakah dia mau bersama tuk menyempurnakan dan menjaga hapalan lukah!

"Hehehe enggak buk, biasa saja, memang kewajiban kami para ustadz untuk nyaman dengan santri, apalagi santrinya kecil2" rendah lukah kepada bu harsono

"Bagaimana nak? Kalau iya sekarang juga kau saya ijab Qobulkan" tegas pak harsono

"Alloh.... Ternyata zizi anak pak harsono.... Beliau yg mengijab qobulkan sekarang, tak mukin kalau tak ada hubungan darah kecuali beliau adalah walinya" dalam hati lukah menjawab semua pertanyaannya
"InsyaAlloh bah diamnya dia setuju tu bah" saut istri pak harsono yg tersenyum melihat senyum lukah yg dihiasi air mata haru "InsyaAlloh dia mau kau ajak murojaah dan meneruskan hapalanmu, karena zizi juga lagi hapalan dan sudah dapat 19 juz, alhamdulillah"

"InsyaAlloh pak, ini jawabah dari doa saya dalam tiap pertiga malam saya... Jadi saya terima" dengan lembut dan tegas lukah menjawab membuat pak harsono dan istri tersenyum dan bersukur bersamaan memuji Zat Yang Maha Menjaga dan Memberi.


"Alhamdulillah, yadah nak sekarang keluarkan semua uang yg kau bawa" pinta pak harsono "ingat yang kau bawa aja" tegas pak harsono
Lukah bingung karena saat itu dia tak membawa dompet tapi dia ingat dia sempat membawa uang sebelum bersih2 karena niat lukah mau makan di warung depan pesantren setelah selesai bersih bersih.
" Ini pak adanya cuma tigapuluh empat ribu" dengan malu2 lukah mengeluarkan semua uang recehnya dan menaruhnya disamping kue.
Pak harsono mengeluarkan hpnya dan menelefon seseorang yg sebentar lagi akan menjadi istri lukah
"Mbak maharnya tigapuluh empat ribu, bagaimana.......... Oh iya ya..... Hehehehe, beneran.... Kalo ayah minta dia ngasih seribu perak...... Subhanalloh, memang anakku yg manis....... Wanita yg luar biasa sholehahnya akan semakin sedikit meminta maharnya... Sebagai sarat cukup 500 rupiah aja ya... Jadi nanti bisa langsung kau belikan air mineral yg dingin buat ngilangin dahagamu atas drogimu..... Iya iya... Nanti kamu ayah panggil kesini....... Iya sayank, abah juga sayang zizi....... Udah yaa biar segera ni abah ijab qobulnya........... Siap...... Assalamu'alaikum.........." Pak harsonopun menaruh telponnya di samping uang lukah "sudah dengar kan nak dari pembicaraan bapak. Jadi ini yg akan dijadikan mahar" sambil mengambil uang 500perak dari seluruh uang lukah yg ada di lantai
"Sunhanalloh.... Iya pak... Semoga Alloh ridho...." Jawab lukah dan pak harsonopun memanggil beberapa ustadz yg berada tidak jauh dari mushola termasuk ustadz hafidz dan ustadz lutfi yg dari tadi menunggu selesainya pembicaraan di bagian dalam mushola, dan ijab qobulpun dilaksanakan dengan penuh haru dan hikmat dan sejuknya keindahan pesantren tahfidz yg luar biasa ini.


"Kobiltunikaha watazwijaha bihaghrin madzkur halan" jawab lukah dari akat nikah tersebut
"Sah?" Tanya pak harsono kepada beberapa saksi
"Sah, sah" jawab para saksi
"Alhamdulillah...." Sahut pakharsono dan dilanjutkan do'a .


"Alhamdulillah, sekarang ziziku sudah menjadi istrimu nak lukah" sambil mengeluarkan air mata pak harsono memeluk lukah
"Iya pak har" jawab lukah
"Ehem... Ehem... Sekarang panggilnya bah bukan pak lagi" sahut ustadz hafidz sambil tersenyum melihat lukah yg masih gugub
"Mik tolong panggil anak kita, bilang dia sudah punya suami yg menunggunya, jangan lupa kasihkan 500 ini kepadanya, dan sebelum kesini suruh beli air mineral dlu" pinta pak harsono kepada istrinya dan istrinyapun langsung menuju mobil setelah mengambil uang 500 perak dan memeluk lukah dengan harunya "nak maapin abah ya tadi abah langsung minta ijab qobul tanpa memperkenalkan zizi kepadamu, padahal niatnya pengen abah temuin dulu, tapi karena abah melihat keyakinanmu dan abah pengen kau tulus mengucapkan ijab qobul karena Alloh bukan yg lain abah berubah fikiran dan tak mempertemukan kalian, tapi insyaAlloh zizi sudah mengenalmu. Dia sekarang ada di dalam mobil melihat kita dari dalam sana"

Lukah melihat mobil avansa putih yg parkir di sebelah warung pesantren, terlihat bu harsono sedang berbincang dengan sosok yg sangat indah... "Diakah bidadariku... Istriku?" dalam hati lukah keluar pertanyaan2 yg kembali membuatnya bekecamuk, karena sosok itu sangat indah... Dan sangat luat biasa.... Bukan wanita masih terukur gadis berusia 20-22 tahun dengan gaya jilbab penuh menutup tubuh dengan warna cerah dan mode baju kalemnya... Kulit putih sawo matang bersih... Dan terlihat senyum yg luar biasa dari wajahnya... Lukah terasa tak percaya inikah istrinya... Diluar dukaan lukah... Dia sangat sempurnya... Teramat sangat sempurna... Melebihi bayangan yg dia bayangkan selama ini... Jantungnya tak mau berhenti bedetak melihat sosok itu berlari kecil menuju kantin yg sebelumnya melihat lukah yg masih menggunakan kaos olahraganya dan sarung bututnya duduk disebelah ayahnya dengan senyum manisnya mengisyaratkan kebahagiaan yg luar biasa... "Dia tersenyum padaku. Apakah dia sangat berbahagia..." Tanya lukah dalam hati
----------------------------------
Sosok itupun semakin mendekat... Zizi semakin dekat... Dan lukah menundukkan pandangannya begitu pula zizi... Sempat lukah memandang... "Subhanalloh, luar biasa mahkluk ciptaanmu ini Yaa Rabb... Diakah istriku Yaa Rabb... Kau berikan sesuatu yg luar biasa kepadaku, kau amanahkan sesuatu yg harus kujaga, ku ayomi dan ku pimpin agar kelak kami membentuk keluarga yg sakinah mawadah warohmah atas rahmatMu..."

"Assalamu'alaikum" suara lembut has wanita sholehah membuat lukah tak bisa mengangkat wajahnya... Para ustadz dan pak ayah mertua lukah tertawa sambil menjawab salam melihat tingkah laku lukah...
"Wa'alaiuku salam, sini nak... Zizi manis abah... Abis salim ma abah... Sana salim ma suamimu... Dan ga papa duduk disebelahnya..."
"Iya bah" jawab zizi tawadhuk dan langsung salim dan duduk di sebelah lukah... Terlihat zizi yg tenangpun bergetar duduk di sebelah lukah dan terlihat bekas airmata haru menghiasi senyum bahagia zizi... Lukah sudah tak bisa berfikit tuk bertanya kenapa dia bahagia... Yg dia fikirkan sekarang adalah apa yg disampaikan gurunya untuk kewajiban pertama dia sebagai suami terhadap istrinya... Untuk berdoa dan mengecup keningnya di kamar saat mereka bersama untuk bersama...
"Udah luk, bawa zizi ke kamar dan doa... Inget cuma doa... Bukan yg lain hehehe... Yg lain2 ntaran aja yg penting sekarang kamu doa dlu yaa" saut ustadz hafidz memecah heningnya kebahagiaan... Dan semuapun tertawa melihat wajah lukah dan zizi memerah... Wallohu'alam... Inilah kisah yg luar biasa dari seorang ustadz... Semoga menginspirasi kita semua....
 
 
 

Kamis, 21 Maret 2013

Secuplik kisah KH Lukman Hakim

Dimulai dari sebuah keisengan di akhir tahun 2009, menjalani sebuah kisah untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekedar pertemanan Alhamdulillah semua dijalani dengan akhir yang menghancurkan jiwa. bagaimana tak hancur gara-gara sebuah hubungan yang tak berlanjut ini kualami sakit yang luar biasa, memang karena diriku ini yang sangat lebay atas setiap masalah cinta, dan sering banget terbawa alur sebuah pemikiran hati akan masa depan dan akhirnya selalu menjadi yang terbelakang dan sakit.

Tapi.... ada yang lain dengan kisah tahun baru 2010 ini, keikut sertaan seorang Abah yang telah mengarahkan setiap langkahku. Beliau adalah Almarhum KH Lukman Hakim, dimasa itu beliau adalah kepala sekolah MTs tempatku bekerja dan beliau juga guru yang membantuku menguatkan pengetahuanku tentang ilmu hakikat. dan subhanallohnya setiap ku bertemu beliau setelah masa sulit pembatalan hubungan itu selalu saja beliau mengatakan "Pokoknya aku gak setuju nak cae ra nikah karo kowe le!" membuat hati ini merinding... but Alhamdulillah ketika perpulanganku di akhir tahun 2012 sudah aku sampaikan semuanya tentang permohonan maafku jika ku tak bisa menjalankan apa yang beliau harapkan.

Dan lusa sore terasa sesak dada ini ketika mendengar beliau telah kembali ke Rahmatulloh... Semoga Alloh meridhoi semua yang telah beliau lalau selama ini... dan menerima semua Amal beliau...

sebuah harapan yang tak terlaksana... insyaAlloh beliau sudah memahami alasan kenapa semua ini tak dilanjutkan lagi...

Sabtu, 16 Maret 2013

Kenangan kelas 11 SMA Daqu International School

Ini adalah sebuah kenangan manis, semoga bermanfaat dan menginspirasi untuk karya yang lebih indah dan tetap untuk tujuan akhir yang sempurna atas izin Alloh...

Karena kami adalah para penjaga Al Qur'an dan juga membutuhkan kebersamaan dalam hiburan :) hehehe

Maaf kalau agak norak but inilah mereka dalam tawa dan dukanya... lelah dan bungah... tetep tersenyum dalam kondisi yang paling dasar... tetep menjaga walo penuh peluh yang tersebar...

Merekalah inspirasi semangatku untuk meneruskan mimpi dan cita2 ini... Seorang Multitalen yang Al Hafidz...

It's Me Fatkur Rozikin.... and this is "mereka" yang luar biasa
Kelas Sebelah Tahun Dua Ribu Tiga Belas
SMA Daarul Qur'an Kampung Qur'an Ketapang Tangerang

 

Buat kalian... Maaf dan semoga kelak akan ada Karya yang lebih indah dan lebih Barokah....

Senin, 04 Maret 2013

Sosok yang luar biasa (contoh bagi kita)


KH Fuad Affandi (Sosok Ulama Dari Bandung), Penemu Pupuk Air Liur & Mikroorganisme Fermentasi Alami
Nama Pimpinan Pesantren Al Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Bandung, KH Fuad Affandi meroket berkat penemuannya, Mikroorganisme Fermentasi Alami (MFA). Sebuah formula yang mempercepat proses pembusukan pupuk dengan air liur manusia.
Dengan prinsip tidak boleh ada sehelai sampah pun yang terbuang, kiyai kelahiran Bandung 20 Juni 1948 ini pun berhasil ‘menyulap’ sampah pembalut wanita menjadi keset.

Untuk memasak, Pesantren yang berdiri di atas lahan seluas 14 hektar ini, tidak menggunakan minyak atau gas dari pemerintah. Mereka memanfaatkan biogas, dari kotoran sapi. Gas yang dihasilkan dari kotoran itu lantas disalurkan melalui pipa ke dapur para santri.
Karya-karyanya yang fenomenal itu banyak mendapat penghargaan. Di masa Soeharto, ia menerima Tut Wuri Handayani Award. Pada era presiden Habibie, Fuad dianugerahi Setya Lencana Wirakarya. Kala Presiden Megawati berkuasa, ayah lima anak ini menerima Kalpataru. Serta beberapa penghargaan lainnya.

Dikatain ‘wong edan’

Perjalanan hidup KH Fuad Affandi terbilang dramatik. Dahulu saat kakeknya, KH Mansur memimpin pesantren yang berdiri 1934 ini, banyak larangan yang wajib dipatuhi masyarakat sekitar. Misalnya; Berhubungan dengan pejabat pemerintah, masuk sekolah formal, membuat rumah menggunakan tembok, penggunaan radio, serta larangan pembangunan kamar mandi di dalam rumah.
Konon, menurut KH Fuad Affandi, sang kakek merupakan orang buangan Belanda. Maka segala hal yang berhubungan dengan Belanda ia haramkan. Kebiasaan ini pun menurun kepada ayahnya, KH Rifai’ saat memimpin pesantren.

Tahun 1970, tampuk kepemimpinan beralih ke tangan KH Fuad Affandi. Kebiasaan pun perlahan berubah. Kini di al Ittifaq telah berdiri sekolah formal, mulai tingkat Taman Kanak-kanak (TK), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Beberapa bangunan pondok tampak bertingkat. Setiap kamar dan ruangan/lokal sudah dilengkapi tempat mandi dan televisi.
Perubahan yang digagas KH Fuad bukan tanpa rintangan. Ratusan orang silih berganti mengancam akan membunuh KH. Fuad Affandi yang telah berani mengubah tradisi leluhurnya itu. “Mereka ada yang bawa golok segala. Setiap hari saya buka pintu selalu ada surat kaleng. Belum lagi saya dikatain wong edan, orang aneh, sinting, wah banyak lagi,” ungkap KH Fuad Affandi kepada Alhikmah.
“Orang aneh ini kayak orang gila, nggak punya mobil malah bikin jalan, untuk beras juga bingung. Wong edan nggak usah diikutin,” katanya, menirukan cibiran masyarakat saat ia membuat jalan puluhan tahun silam.

Begitu juga saat KH Fuad meminta masyarakat memasang listrik. Lantaran persyaratannya harus ada 20-25 rumah yang juga turut serta dipasangi listrik, untuk mewujudkan itu, Fuad nekad meminjam rumah orang lain meski awalnya ditolak sang pemilik.
Temuan MFA

“Di pesantren al Ittifaq ini tidak boleh ada sampah yang ngawur, tidak boleh ada sejengkal tanah yang tidur, tidak boleh ada waktu sedikitpun yang nganggur, supaya tercapai (tambah Baldatun?) thayyibatun wa rabbun ghaffur.”
Begitu prinsip yang dipegang kuat KH. Affandi. Mengapa demikian? “Karena para santri di Pesantren ini merupakan anak-anak miskin, anak yatim, korban TKW, anak nakal, korban narkoba dan yang tidak mampu sekolah. Mereka tidak membawa uang dan beras,” katanya.
Untuk menutupi kebutuhan itu, suami dari Hj Sa’dah ini mewajibkan para santri untuk bekerja sesuai dengan taraf pendidikannya. Bagi santri lulusan SD ada beberapa pilihan pekerjaan, diantaranya: menggarap sawah, mengurus sapi perah, sapi pedaging, domba, atau pun beragam jenis ikan mulai lele, nila dan beberapa lainnya.
Lain halnya santri tamatan SMP. Mereka saban hari ditugasi mengelola hasil kebun berupa sayur mayur untuk dikirim ke super market di Jakarta dan Bandung, mulai dari pemilahan, pengklasifikasian (grading), pengepakkan, hingga pemberian label.

“Logikanya, kalau kita memasok sayur mayur ke super market perhari 3 ton, maka limbahnya seperti apa nanti? Sedangkan satu helai pun di sini tidak boleh dimubazirkan. Rabbana maa khalaqta hadza batila (Ya…Allah tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan itu sia-sia),” kata Kiyai peraih penghargaan Good Agriculture Practices (GAP) dari Menteri Pertanian 2004-2009, Ir Anton Apriyantono ini.
Menurut Fuad, Allah menciptakan sampah sekalipun pasti ada faedahnya. Maka dilakukanlah proses grading (pengklasifikasian) terhadap hasil kebun di sana. Grade 1 untuk dikirimkan ke super market. Grade 2 dibuat sayur olahan. Grade 3 dibarter dengan sesuatu yang tidak diproduksi di sini. Grade 4 untuk dikonsumsi sendiri. Grade 5 untuk pakan ternak.
Sisa-sisa pakan ternak lantas dijadikan pupuk. Namun, kendala saat itu, memakan waktu sekitar 3 bulan hingga pupuknya busuk. Jika waktunya kurang, tanaman bukannya subur, malah mati.

Teringat koleganya, Prof Entang, di Belanda, sewaktu ia menerima tawaran pemerintah untuk belajar bercocok tanam pada 1987 di Universitas Wageningen, Belanda, Fuad menyampaikan keluhan ihwal lamanya pembusukan pupuk itu.
“Kalau kita makan pagi busuk sore, kalau kita makan sore busuk pagi. nggak sampai satu bulan kan nunggunya. Ada apa di dalam perut?” kata Prof. Entang, melalui telepon.

Bakteri adalah jawabannya. Kebiasaan bakteri, kalau tidak ada makanan yang masuk dalam waktu cukup lama, mereka akan naik untuk memakan sisa makanan yang ada di dalam rongga mulut. Maka ketika naik itulah, tepatnya saat manusia bangun dari tidur malam, bakteri beranjak ke mulut. Kemudian dengan cara berkumur-kumur bakteri ini bisa diambil.
“Jelang subuh, sesudah bangun tidur malam saya menyuruh para santri untuk menampung air bekas kumur-kumur ke dalam kaleng yang telah disediakan di depan pondok,” ungkap KH Fuad.
Untuk menjaga agar bakteri itu tetap hidup, Fuad memasukkan molase atau gula putih, dedak, dan pepaya ke dalamnya sebagai makanan bakteri.
Setelah beberapa hari, air liur santri berubah menjadi cairan kental berwarna keruh. Untuk memeriksa apakah bakteri itu masih hidup atau mati dengan cara mencium baunya. kalau tercium aroma coklat, berarti bakteri masih hidup. Namun, jika tercium bau bangkai, berarti bakteri itu sudah mati.
Setelah itu cairan berisi bakteri yang masih hidup disiramkan ke bahan pupuk yang terdiri dari limbah sayuran dan kotoran ternak. Dari penemuannya ini, proses pembusukan berlangsung hanya dalam waktu 15 hari. Jauh lebih cepat dibandingkan proses sebelumnya, yang memakan waktu hingga 3 bulan.
Selain MFA, ada beberapa temuan lainnya di ranah pertanian, antara lain:

1) Ciknabat, formula pestisida nabati yang berbahan dasar cikur atau kencur, dan bawang putih.
2) Inabat, insektisida nabati yang terbuat dari kacang, cabai, bawang, temu lawak, dan air.
3) Sinabat, sirsak nabati yang berasal dari biji sirsak dan daun arpuse. Fungsinya mengusir hama jenis serangga tanpa meninggalkan residu. Sekaligus dapat menekan tingginya residu, pengaruh pestisida buatan pabrik yang merusak struktur serta sifat biologis tanah.
4) Betapur, merupakan campuran betadin dan kapur. Campuran ini menangkal sekaligus menyembuhkan sayuran dari serangan hama penyakit Phytophthora infestans yang sering menjangkiti tanaman kentang, serta penyakit Alternaria pori yang menyerang tanaman bawang daun. Bahkan, hama nematoda golden yang sering menyerang tanaman, dan hingga kini belum ada obat pembasminya, bisa diantisipasi dengan pestisida itu.

SUMBER:http://www.indonesiaberprestasi.web.id/?p=7405

Rabu, 27 Februari 2013

Sebatas mana seseorang mencintai orang lain? by ai

Sebuah pelajaran baru yang kudapat ketika menegur seorang sahabat yang mendapati titik jenuh dunia secara iman. Ada sebuah pertanyaan yang diberikan yang membuatku pusing, bingung kudu jawab gimana!

" Sebatas mana seseorang mencintai orang lain?"

Bagaimana kudu menjawabnya sedangkan pandangan batasan semua orang berbeda sesuai gimana dia ditempa oleh lingkungan dan gejolak yang terjadi padanya. Terfikir hanya sebuah batasan tentang betapa Indahnya cinta dan kasih sayang yang di lalui kedua orang tuaku... dimana pahit getir telah dilalui dengan sukses yang luar biasa...

"Ada yang terbatas ada yang luar biasa mencintai tanpa batas dengan kondisi dia penuh batasan... Dan tiap masing2 tubuh beda batasannya... tentang ibu dan bapak aku yang saling mencintai bahkan insyaAlloh mereka tak akan menikah lagi kalau terjadi sesuatu diantara mereka... Mereka menjaga keutuhan keluarga sampe dibawa ke surga... bisa di bilang mereka cinta mati Atas Izin Alloh... itu yang mereka ajarkan padaku..."

inilah jawaban yang kuberikan pada sahabat ini dan luar biasa... dia menanggapi dengan memberikan satu kesimpulan yang membuatku mengerti dengan keadaan hatinya, luar biasa ada kegundahan di dalamnya...

"Sebatas ketika perasaan nyaman ada maka cinta akan tumbuh, tapi ketika hubungan seseorang bisa sampai akhir adalah karena kasih sayang"

subhanalloh luar biasa... semoga Alloh menjaga sahabat ini... dan semoga ini menjadi pelajaran kita semua... dan tak akan timbul penyesalan akan gejolak hati berlebih ketika kita mengalami batasan ini... Amin

Selasa, 26 Februari 2013

Mekah & Madinah Aku datang


 "Betapa indahnya sore hari disana, betawa indahnya saat bisa kulantuntan hafalanku disana"


Tak ada tempat yang paling ingin ku kunjungi melainkan mekah dan madinah, betapa tidak disanalah agama yang hak lahir dan tumbuh... selain itu disana ada makam orang yang paling kucintai nomer 1 yaitu Rosululloh SAW.

Bulan depan tanggal 13 Maret 2013 insyaAlloh Mak (ibuku tercinta) berangkat umroh, pengen rasanya menemani beliau, namun sampai sekarang jawaban do'a ku hanya sebatas mimpi kakakku... dimana beliau memimpikan aku melakukan ibadah umroh dan disambut meriah oleh keluargaku... semoga kita semua yang belum pernah pergi ke Tanah Suci oleh Alloh disegerakan untuk diberi kesempatan pergi kesana melaksanakan ibadah Haji dan Umroh bersama keluarga tercinta...




"Rabb... berikanlah kepada hamba rizki yang terbaik untuk melakukan ibadah umroh ini, untuk menemani keberangkatan ibunda hamba... mengunjungi makam kekasih hati... sujud di BaitullohMu Yaa Rabb..... izinkan hamba Ridhoi hamba... dan untuk seluruh kaum muslim yang belum melaksanakan Haji dan Umroh, segerakan Yaa Rahman.... Yaa Rahiim.... berikanlah kami waktu terbaik, rizki terbaik, dan kesempatan yang terbaik untuk bersujut di Masjid Agungmu"




dari ruang Lab. Komputer
Daqu School
Menjelang Sholat Asyar yang penuh kantuk

Selasa, 19 Februari 2013

adalah kehidupan baru diawali di Daarul Qur'an "Kampung Qur'an-Wisata Hati"

"Terasa indah dan terpenuhilah emosi hidup dengan tujuan Mati"

Inilah kata baru yang indah yang kudapatkan, kalo boleh jujur masih ada sedikit asa yang tertinggal ketika Cinta itu menghampiri tanpa ada alasan... memberikan beban yang luar biasa. Seperti sore ini ketika inginku menambah hapalan Qur'an yang sudah berjalan penuh indahnya tiba2 sapaan yang tak diinginkan muncul. bahkan dikirimnya sebuah gambar yang membuat hati miris

------------------------------------------------------------
"gak bisa nek gk menyapamu"
------------------------------------------------------------

Apa yang seharusnya di kirimkan, seandainya Alloh mengizinkan sudah tak adan ada lagi yang namanya jarak dan galau hati, karena aku sering memintamu, memintamu kepada Allah.......

But Allah belum berkenan......
-------------------------------------------------------------
inilah yang ingin kusampaikan kepada seseorang yang mengirimkan gambar ini dan kata-kata ini...

Rahman Ya Rahman... Bantulah aku Yang Maha Penyayang, Penuhi hati ini dengan cinta dari Al Qur'an... Lapangkan dadaku hanya untuk Al'Qur'an... Sirami hidupku dengan Al Qur'an.....
Amiiiin.........